Iman Kepada Allah SWT
Adanya alam semesta ini merupakan bukti bahwa Allah SWT. Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhan yang menciptakan alam semesta dan yang mengaturnya. Tidak ada Tuhan selain Allah SWT yang wajib disembah.
Umat islam meyakini adanya Allah SWT dan mengetahui sifat-sifatnya,
agar menjadi mukmin sejati. Dengan modal iman inilah kita akan
menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
A. Pengertian Iman Kepada Allah SWT
Iman menurut bahasa artinya percaya atau yakin terhadap sesuatu. Iman
menurut istilah adalah pengakuan di dalam hati, diucapkan dengan lisan
dan dikerjakan dengan anggota badan. Hal ini sesuai Hadist Nabi Muhammad
SAW yang berbunyi :
الايمان معرفة بالقلب و قول باللسا ن و عمل بالاركان (رواه الطبران)
Artinya : “Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan.”(HR Thabrani)
Khutbah Rasulullah Menyambut Ramadhan
Selain memerintah shaum, dalam menyambut menjelang bulan Ramadhan, Rasulullah selalu memberikan beberapa nasehat dan pesan-pesan. Inilah ‘azimat’ Nabi tatkala memasuki Ramadhan.
Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan
membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi
Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya
adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam
yang paling utama.
Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan
oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah,
amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah
Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu
untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.Shalat Dalam Keadaan Darurat
Ibadah shalat merupakan ibadah yang tidak dapat
ditinggalkan walau dalam keadaan apapun. Hal ini berbeda dengan
ibadah-ibadah yang lain seperti puasa, zakat dan haji. Jika seseorang
sedang sakit pada bulan ramadhan dan tidak mampu untuk berpuasa, maka ia
boleh tidak berpuasa dan harus menggantinya pada hari lain. Orang yang
tidak mampu membayar zakat ia tidak wajib membayar zakat. Demikian pula
halnya dengan ibadah haji, bila seseorang tidak mampu maka tidak ada
kewjiban baginya.
Shalat adalah ibadah yang wajib dilaksanakan bagi setiap muslim
selama masih memiliki akal dan ingatannya masih normal. Kewajiban
tersebut harus dilakukan tepat pada waktunya. Halangan untuk tidak
mengerjakan shalat hanya ada tiga macam, yaitu hilang akal seperti gila
atau tidak sadar, karena tidur dan lupa (namun demikian ada kewajiban
mengqadha di waktu lain).
Betapa pentingnya ibadah shalat ini, Rasulullah pernah bersabda :
“Urusan yang memisahkan antara kita (orang-orang Islam) dengan mereka
(orang-orang kafir) adalah shalat. Oleh sebab itu siapa yang
meninggalkan shalat, sungguh ia telah menjadi kafir.” (HR. Ahmad dan Abu
Dawud).
Puasa
Puasa (ash-shiyaam) menurut bahasa artinya adalah sama dengan
“al-imsaak” yaitu menahan. Pengertian puasa menurut istilah syara’ ialah
suatu amal ibadah yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari
segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai
terbenam matahari disertai niat karena Allah dengan syarat dan rukun
tertentu. Kewajiban berpuasa terdapat dalam firman Allah SWT sebagai
berikut :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.” (QS. Al-Baqarah : 183).
“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang
hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang)
malam.” (QS. Al-Baqarah : 187).
Hukum Bacaan Qalqalah dan Ra
Pengertian Qalqalah
Menurut bahasa qalqalah artinya gerak, sedangkan menurut istilah
qalqalah adalah bunyi huruf yang memantul bila ia mati atau dimatikan,
atau suara membalik dengan bunyi rangkap. Adapun huruf qalqalah terdiri
atas lima huruf, yaitu : ق , ط , ب , ج , د agar mudah dihafal dirangkai menjadi قُطْبُ جَدٍ
1. Macam-macam Qalqalah
a. Qalqalah kubra (besar)
yaitu Huruf Qalqalah yang berbaris hidup, dimatikan karena waqaf. inilah
Qalqalah yang paling utama, cara membacanya dikeraskan qalqalahnya.
Contoh : مَا خَلَقَ . أُوْلُوا اْلأَلْبَابِ . زَوْجٍ بَهِيْجٍ .
b. Qalqalah Sugra (kecil) yaitu Huruf Qalqalah yang berbaris mati, tetapi tidak waqaf padanya,caranya membacanya kurang dikeraskan Qalqalahnya.
IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT
A. Pengertian Iman kepada Rasul Allah SWT
Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar benar utusan
Allah SWT yang di tugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar
agar selamat di dunia dan akhirat.
Pengertian rasul dan nabi berbeda. Rasul adalah manusia pilihan yang
diberi wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri dan mempunyai
kewajiban untuk menyampaikan kepada umatnya. Nabi adalah manusia pilihan
yang di beri wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri tetapi tidak
wajib menyampaikan pada umatnya. Dengan demikian seorang rasul pasti
nabi tetapi nabi belum tentu rasul. Meskipun demikian kita wajib
meyakini keduanya.
Memahami hukum Islam tentang hewan sebagai sumber bahan makanan.
Allah swt.memberikan banyak sekali nikmat dan karunia-nya kepada
manusia,baik yang ada di darat,lautan,maupun di dalm
tanah.tumbuh-tumbuhan,hewan diciptakan hanya untuk kebutuhan
manusia.secara kesimpulan allah menciptakan segalanya hanya untuk
kebutuhan manusia.
Pada umumnya semua jenis binatang yang dapat di konsumsi adalah
halal,kecuali beberapa saja yang di haramkan,terkadang binatang yang
diharamkanpun bisa menjadi halal manakala dalam kondisi terpaksa,tetapi
hanya sebtas keperluanya saja.Sejarah Singkat Imam Malik
Dalam sebuah kunjungan ke kota Madinah, Khalifah Bani Abbasiyyah,
Harun Al Rasyid (penguasa saat itu), tertarik mengikuti ceramah al
muwatta’ (himpunan hadits) yang diadakan Imam Malik. Untuk hal ini,
khalifah mengutus orang memanggil Imam. Namun Imam Malik memberikan
nasihat kepada Khalifah Harun, ”Rasyid, leluhur Anda selalu melindungi
pelajaran hadits. Mereka amat menghormatinya. Bila sebagai khalifah Anda
tidak menghormatinya, tak seorang pun akan menaruh hormat lagi. Manusia
yang mencari ilmu, sementara ilmu tidak akan mencari manusia.”
Sedianya, khalifah ingin agar para jamaah meninggalkan ruangan tempat
ceramah itu diadakan. Namun, permintaan itu tak dikabulkan Imam Malik.
”Saya tidak dapat mengorbankan kepentingan umum hanya untuk kepentingan
seorang pribadi.” Sang khalifah pun akhirnya mengikuti ceramah bersama
dua putranya dan duduk berdampingan dengan rakyat kecil.
Sejarah Singkat Imam Al Baihaqi
Imam Al Baihaqi, yang bernama lengkap Imam Al-Hafith Al-Mutaqin Abu
Bakr Ahmed ibn Al-Hussein ibn Ali ibn Musa Al Khusrujardi Al-Baihaqi,
adalah seorang ulama besar dari Khurasan (desa kecil di pinggiran kota
Baihaq) dan penulis banyak buku terkenal.
Masa pendidikannya dijalani bersama sejumlah ulama terkenal dari
berbagai negara, di antaranya Iman Abul Hassan Muhammed ibn Al-Hussein
Al Alawi, Abu Tahir Al-Ziyadi, Abu Abdullah Al-Hakim, penulis kitab “Al
Mustadrik of Sahih Muslim and Sahih Al-Bukhari”, Abu Abdur-Rahman
Al-Sulami, Abu Bakr ibn Furik, Abu Ali Al-Ruthabari of Khusran, Halal
ibn Muhammed Al-Hafaar, dan Ibn Busran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar